"Putus!" ucapnya lemah.
"Gampang, tinggal sambung lagi," ujar lelaki di samping yang berucap putus tadi.
"Putus!!" kembali diucap kata itu lagi dengan sedikit ketegasan.
Lelaki itu mulai gemas. Kenapa kata putus diulang terus?
Jika putus, kan tinggal menyambung. Apa susahnya?
"Putus!"
Lagi-lagi kata itu terucap. Lelaki tadi sudah benar-benar gemas. Diambil alih gulungan benang yang digenggam sang wanita.
Gulungan itu di ujungnya yang melayang ada layang-layang yang terbang.
Ketika gulungan itu sudah berada di genggaman, lelaki tadi mencari-cari bagian mana yg putus.
Dirasa sudah lama mencari, namun tak ditemukan juga.
Agak curiga. Takut-takut, ia pandang sang kekasih yang mendongak ke atas.
GLEK!!
Bulu kuduk berdiri, badan pun sudah mulai gemetar. Lelaki itu takut setengah mati. Semoga apa yang tengah ia pikirkan tidak benar.
Tiba-tiba si gadis berbicara dengan pandangan tetap mengarah ke atas.
"Kalau layangan putus, tidak bisa disambung. Sebab layanganya sudah hilang dibawa angin."
http://ainunmates.mywapblog.com/flashfiction-apanya-yang-putus.xhtml
BalasHapusCiye cssnya ganti euy. Jadi lebih sedep pandangnya. Entah kenapa begitu denger kata putus, otakku langsung mengarah ke sebuah layang-layang.
BalasHapusHahaha, kebetulan juga dua sejoli tadi sedang main layang-layang.
BalasHapusLanjut gan:)
BalasHapusOk sop.
BalasHapusPasti senarnya murahan.
BalasHapusKalo ada yang putus biasanya langsung saya kejar. :-)
BalasHapusKalo gak mau layangannya putus jangan di aduin hehe harusnya dijaga dengan baik dan perawatan yang mulia
BalasHapusMungkin kayak perasaan ya. Kalau udah putus bisa diterbangkan angin, dan sedikit kesempatan untuk dikembalikan lagi oleh angin yang sama. /ehjadibaper/
BalasHapusHahaha, kata-katanya pada super-super.
BalasHapus