Berjalan sembari mengobrol, dua pria itu lakukan. Dari raut yg terpampang, nampak asyik sekali dengan kegiatan tersebut.
Mereka menyusuri kebun pohon pisang milik orang. Dengan masih terus mengobrolkan sesuatu.
Mungkin karna terlalu asyik, salah satu dari pria itu tak sadar jika tanganya sedang bergerak nakal.
Menyobeki daun pohon pisang ketika berlalu di hadapanya.
Pria lain menatap sahabatnya tak mengerti. Lalu menghentikan langkah, kemudian melirik sedikit pohon pisang yang menjadi korban. Walau hanya menyobek kecil, tetap saja itu tidak boleh. Sebab, pohon pisang itu 'kan bukan milik dia, kenapa seenaknya nyobek-nyobek daunnya. Begitu pikirnya.
"Kenapa kamu sobek daun pisang milik orang?" tanyanya.
Dia yang baru sadar, menatap pergelangan tangan yang di sana ada daun pisang yg sudah tak berbentuk lagi.
"Hahahaha, entahlah. Padahal aku tidak memerintah tanganku tuk melakukan ini. Tapi mungkin karna hasrat, hal tersebut terjadi. Hahahahahaha."
Wow gan majas nya bikin pusing..
BalasHapusTapi top deh yang buat ceritanya..:)
Ngomong2 blog agan udah saya follow, jika berkenan bisa di follback...
kunjungan perdana dan artikel kamu sangat menarik bagi saya.
BalasHapusTerimakasih semua. Chu chu, #plak
BalasHapusBingung nih maksudnya gimana
BalasHapusAgak ambigu yah.
BalasHapusEdgar, apa kejadian seperti ini tidak pernah menimpamu. Susahnya tuk menjelaskan. Hiks hiks. *nangis di pojokan.
BalasHapusMbak Anggi, ambigu bermakna ganda kan? Kira-kira bagian mana yg bermakna ganda? *penasaran
mungkin itu karena saking asyiknya mengobrol ,sampai sampai tak sadar dengan apa yg dilakukannya :)
BalasHapusMakna pertama:
BalasHapusini dasar yang sebenarnya, seseorag melakukan hal seperti itu ( nyobek godhonge gedhang ) secara ga sadar. Yaudah itu kejadian yang wajar-wajar aja. Semua orang mungkin pernah mengalaminya.
Makna kedua:
agak-agak sok bika nih. Seseorang melakukan hal tersebut secara ga sadar tapi membiarkannya. Dalam hal ini seperti memiliki makna, manusia sering melakukan kesalahan tapi ada sistem pembiaran di sana. Meskipun tau salah, yaudahlah toh cuma kesalahan kecil dan semua orang mungkin pernah melakukannya. Jadi ngapain aku ngerasa bersalah. Padahal apapun itu, dia tetap melakukan kesalahan dan yang namanya salah ya tetap salah.
Jadi makna sebenarnya yang mana? Atau keduanya salah? Hehe sotoy sih, anggi :D
ha cuma daun pisang aja ko. he he
BalasHapusHahaha, mbak Anggi benar kok. Memang ambigu banget. Dan makna yg ganda itu pun sama seperti yg kamu sampaikan.
BalasHapusIntinya, mbak anggi gak sotoy.
.jadi rusak deh daun pisangnya....
BalasHapusHahahah, biasanya aku jg gitu. Coret2 nggk jelas. Nyobekin daun jg. Hihihi. Koreksi dikit, ya. Itu penulisan kata "yang" sama "dengan" nggak usah disingkat. Itu saja sih :) keep writing.
BalasHapus@XXIBDRGN,
BalasHapusHehe, itu aku sengaja singkat. Hemat huruf, biar nggak kehabisan karakter. Padahal cerita belum selesai.
Terimakasih koreksinya, ya! Nanti kalau saya punya laptop, tidak akan saya singkat lagi kata tersebut. Wkwkwk
"Hahahaha, entahlah. Padahal aku tidak memerintah tanganku tuk melakukan ini. Tapi mungkin karna hasrat, hal tersebut terjadi. Hahahahahaha."
BalasHapusintinya, manusia selalu punya hasrat dan naluri untuk merusak. merusak yg di mata mereka ga salah. jiiaah #SotoyEdition
Kamu gak sotoy kok, tapi kamu soto. Abaikan, saya mulai lapar.
BalasHapusKebetulan, adzan dzuhur berkumandang.